Mentimun Bengkok
Assalamualaikum
Kau tahu rasa sakit ?
Bagai jarum mencucuk kulit kau yang sawo matang itu
Tapi kau sasa, mungkin tak sakit .
Hari yang berlalu menyaksikan kebencian aku
Betapa aku ingin lari kerana bagi aku,
Kau terlampau jujur dan ke depan,
Namun tetap aku merah padam .
Sedangkan semuanya sungguh buruk dan membunuh aku,
Sungguh .
Aku ingin lari .
Aku ingin kita lari .
Namun aku tetap manusia seperti kau
Aku juga punya peti hati .
Tapi atas kita untuk uruskannya .
Hari yang berlalu menyaksikan betapa serabutnya atmosfera ini
Sering saja fikiran aku melayang ke belakang .
Apa yang aku ingat sungguh segar dan jelas sekali .
Setiap gerak dan geri kau .
Apa yang pernah kau tampilkan .
Warna yang kau jelmakan .
Setiap racun yang kau tuangkan .
Setiap apa yang mendebik rangka
Apa kau tahu ?
Kau tak pernah tahu .
Aku tahu kau akan berubah .
Aku jangka perkara ini bakal berdepan dengan aku .
Sungguh singkat namun itulah realitinya .
Aku gembira, alhamdulillah .
Aku gembira kalau aku mampu jadi seperti dulu .
Tidak dibelenggu dengan semua ini.
Tapi malang sungguh aku telah tenggelam
Bagai pasir jerlus menelan aku,
Sungguh, Allah ,
Aku mahu lari,
Tapi sering sahaja aku tewas .
Kau berlalu tiadalah makna aku untuk halang
Tiadalah kau aku salahkan
Kau tak salah
Cuma .
Begitu mudah kau berubah
Aku harap satu hari nanti,
Kau akan tetap di situ .
Kau akan tetap terpacak di situ .
Dengan bayang kedua milik siapa pun,
Tetap .
Tapi bila semuanya tidak perlu untuk lari lagilah .
Kau tahu rasa sakit ?
Bagai jarum mencucuk kulit kau yang sawo matang itu
Tapi kau sasa, mungkin tak sakit .
Hari yang berlalu menyaksikan kebencian aku
Betapa aku ingin lari kerana bagi aku,
Kau terlampau jujur dan ke depan,
Namun tetap aku merah padam .
Sedangkan semuanya sungguh buruk dan membunuh aku,
Sungguh .
Aku ingin lari .
Aku ingin kita lari .
Namun aku tetap manusia seperti kau
Aku juga punya peti hati .
Tapi atas kita untuk uruskannya .
Hari yang berlalu menyaksikan betapa serabutnya atmosfera ini
Sering saja fikiran aku melayang ke belakang .
Apa yang aku ingat sungguh segar dan jelas sekali .
Setiap gerak dan geri kau .
Apa yang pernah kau tampilkan .
Warna yang kau jelmakan .
Setiap racun yang kau tuangkan .
Setiap apa yang mendebik rangka
Apa kau tahu ?
Kau tak pernah tahu .
Aku tahu kau akan berubah .
Aku jangka perkara ini bakal berdepan dengan aku .
Sungguh singkat namun itulah realitinya .
Aku gembira, alhamdulillah .
Aku gembira kalau aku mampu jadi seperti dulu .
Tidak dibelenggu dengan semua ini.
Tapi malang sungguh aku telah tenggelam
Bagai pasir jerlus menelan aku,
Sungguh, Allah ,
Aku mahu lari,
Tapi sering sahaja aku tewas .
Kau berlalu tiadalah makna aku untuk halang
Tiadalah kau aku salahkan
Kau tak salah
Cuma .
Begitu mudah kau berubah
Aku harap satu hari nanti,
Kau akan tetap di situ .
Kau akan tetap terpacak di situ .
Dengan bayang kedua milik siapa pun,
Tetap .
Tapi bila semuanya tidak perlu untuk lari lagilah .
Comments
Post a Comment